INTERNET: PINTU DUNIA
YANG ADA DI GENGGAMAN
Di masa saat ini, internet menjadi kata yang tidak asing lagi
dan menandakan bahwa era teknologi modern telah berkuasa di segala bentuk
jenjang masyarakat. Teknologi yang ada semakin memudahkan sekaligus
mempercepat berbagai hal yang di masa dahulu tidak mungkin dapat dilakukan.
Saat ini, dengan kecanggihan teknologi, semua dapat terlaksana dan dirasakan
manfaatnya bagi banyak orang. Tak terkecuali para penuntut ilmu dalam hal
ini mahasiswa.
Mereka mengemban amanah untuk mengembangkan
pribadinya guna menjadi generasi penerus yang memiliki loyalitas tinggi
terhadap kemajuan bangsa. Internet menjadi bagian tak terpisahkan dari hiruk pikuk
aktivitas para mahasiswa. Dengan memanfaatkan internet, mereka dimudahkan untuk
berkomunikasi, mengerjakan tugas, membuat karya tulis, mendesain, dan masih
banyak lagi.
Media sosial (medsos) sebagai alat komunikasi
merupakan salah satu media yang paling banyak digunakan, apalagi setelah
kemunculan berbagai aplikasi medsos yang beragam, seperti Facebook, Twitter,
Instagram, dan Path. Konten dalam berbagai aplikasi tersebut tidak hanya
menyediakan fasilitas berkomunikasi dan mengirim pesan, tetapi lebih dari itu,
misalnya saja berbagi gambar, video, file, lokasi, dan berita aktual yang
terjadi.
Bagi seorang mahasiswa, media sosial
seharusnya dimanfaatkan sebaik mungkin, pilihan konten untuk berkomunikasi
tanpa adanya batasan wilayah dan waktu menjadi hal berharga bila dipandang dari
sisi positif dan menepikan setiap hal negatif dari media sosial ini.
Berangkat dari hal tersebut, mendapatkan teman
dan bersosialisasi merupakan salah satu kebutuhan penting bagi setiap manusia,
salah satunya adalah mahasiswa. Untuk menjalin pertemanan, tentu harus
berinteraksi langsung dengan seseorang. Caranya dengan berkenalan, berdialog,
bertukar identitas, saling mengenal sifat dan perilakunya.
Hal itu dapat terjadi ketika mencari teman di
lingkungan rumah, kampus, organisasi atau komunitas/kelompok tertentu.
Mempunyai teman sangat bermanfaat karena sebagai makhluk sosial, kita harus
berinteraksi dengan orang lain, khususnya untuk menjalani kompleksnya kehidupan
sehari-hari. Hal demikian dapat lebih mudah dilakukan dengan media sosial yang
ada di dalam gadget mahasiswa, apalagi jika ingin mendapatkan
teman dari daerah lain, kampus lain, organisasi lain, bahkan teman baru dari
luar negeri.
Memulai pertemanan juga semakin mudah.
Tinggal search, browsing via grup sosial,
klik add friend/follow, selesai! Jika akunnya sudah auto
approve, kita dan orang tersebut sudah saling berteman. Hanya dalam waktu
singkat, kita dapat “mengumpulkan” banyak teman di media sosial. Mulai dari
lihat kolom komentar maupun kolom suka di postingan tersebut, lihat satu
persatu akun jika sudah cocok, pilih dan tambahkan sebagai teman, tunggu hingga
akun tersebut menyetujui permintaan pertemanan. Setelah ada pemberitahuan yang
masuk pada akun, bukalah kronologi teman baru kirimkan pesan sekedar menyapa atau
ucapan terima kasih.
Lalu, setelah ia mulai membalas, lakukanlah
percakapan. Tanyakan hal-hal umum, misal asal, pekerjaan, dan rutinitasnya.
Setelah terjadi percakapan yang intens, hal lain dapat juga dilakukan, seperti video
call atau percakapan, misalnya untuk bertukar pendapapat mengenai
masalah tertentu. Berteman dengan orang yang berasal dari kota atau negara
berbeda bisa saja memberi keuntungan.
Misalnya, jika suatu waktu diberi kesempatan
berkunjung ke kotanya, ia dapat dihubungi, baik sekadar hanya untuk bertemu
maupun untuk meminta diantar berkeliling dan untung jika diberi penginapan.
Berteman dengan orang asing melalui media sosial harus memperhatikan beberapa
hal. Jangan sampai lawan chating kita tersinggung dan
mengakhiri percakapan.
Beberapa hal tersebut, antara lain jangan
menanyakan hal-hal sensitif seperti kepercayaan, pasangan, atau kebiasaan
karena dengan menanyakan hal tersebut dapat membuat seseorang tidak nyaman dan
minimal memilih berganti topik percakapan bahkan mengakhiri percakapan
tersebut. Hal lumrah yang umumnya dapat dibahas adalah hal yang digemari,
budaya di negaranya, tempat wisata,dan lainnya.
Jadi, perlu juga untuk mengetahui hal yang
disukai oleh lawan percakapan, saling berbagi gambar menarik negara
masing-masing, misalnya lokasi wisata, tempat terkenal, atau jenis mata uang.
Metode percakapan modern ini dapat dikatakan sebagai era baru dari apa yang
disebut sebagai sahabat pena di masa lalu.
Namun, di media sosial, Anda harus tetap harus
berhati-hati, apalagi banyak bertebaran akun palsu yang mungkin
sudah menjadi salah satu teman di media sosial. Akun-akun palsu ini suatu saat
akan dapat merugikan Anda. Tentu Anda sudah tahu beberapa kasus di dunia maya,
seperti pelecehan, pornografi, dan cyber bully yang
disebabkan oleh kecerobohan memilih teman di media sosial. Oleh karena itu,
jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal di media sosial.
Kenali betul profil dan akun tersebut sebelum
menjadi teman atau follower-nya. Orang yang Anda kenal lewat media
sosial belum tentu memiliki karakter yang sama saat tampil secara langsung.
Punya banyak teman di media sosial memang penting, tapi jangan sampai mengubah
kualitas kepribadian Anda. Terlalu eksis di dunia maya dapat membuat kita
menjadi antisosial karena adanya realita semu yang kita ciptakan sendiri.
Tetap manfaatkan media sosial dengan sebaik
mungkin. Mata pisau memang memiliki manfaat positif ketika digunakan dengan
semestinya, tetapi bernilai negatif ketika dipegang untuk kejahatan dan
menyakiti. Begitu pula dengan media sosial. Manfaatkan dengan hati-hati, jangan
mudah percaya dan larut dalam obrolan dunia maya. Jangan sampai punya ribuan
teman dari luar negeri, tetapi tetangga sendiri tidak dikenali. Cerdas dan
bijaklah dalam bermedia sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar