Bagi
saya Rumah Kepemimpinan adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan, ketika
melewati semester awal menjadi seorang mahasiswa merasakan terlunta-lunta,
keringat, dan kerasnya hidup di kota, Rumah Kepemimpinan hadir dan menerima
saya menjadi salah satu peserta dari 25 mahasiswa Unhas angkatan 2014 dan 2015
yang lulus. Melewati seleksi demi seleksi dengan memberikan jawaban terbaik
bahwa saya sangat ingin menjadi bagian dari RK dan dibina dan tinggal di
asrama.
Meninggalkan
bapak yang sedang terbaring di rumah sakit untuk mengikuti NLC di Jakarta
menjadi salah satu pengorbanan yang harus saya lakukan hingga akhirnya bapak
pergi untuk selamanya menghadap Allah swt. Namun, saya yakin itu semua sudah
menjadi jalan yang ditakdirkan untuk saya. Saya sendirilah yang harus berusaha
mewujudkan semua mimpi dan cita-cta yang telah saya tulis sejak masa SMA dulu.
Alhamdulillah sampai saat ini RK sudah sangat berperan dalam hidup saya, jiwa kepemimpinan profetik senantiasa ditanamkan
dalam diri bahwa kita adalah generasi penerus sebagai idealisme dan ideologi.
Kita diharapkan memiliki pemahaman islam yang komprehensif, berintegritas, dan
berkredibilitas tinggi, matang, dan kepedulian terhadap negara. Belum lagi dengan
penanaman nilai ROOM-PK, Idealisme Kami, dan kompetensi dasar Rumah
Kepemimpinan.
Bersahabat
dengan 25 peserta dari berbagai latar belakang, menjadi point tersendiri yang
sangat berpengaruh dalam pembentukan diri saya, mereka seperti penyemangat dan
sumber motivasi untuk senantiasa menjalankan program pembinaan, berprestasi,
dan saling berkontribusi. Slogan “saudara sampai surga” sangat berefek positif
bagi kami bahwa kami memang bukan saudara biologis tapi kita dapat menjadi
saudara ideologis, mereka banyak memberi saran dan kontribusi dalam aktivitas
yang saya lakukan.
Banyak
program pembinaan yang saya rasa sangat mengubah pandangan saya dan memberi
banyak pengetahuan baru mengenai banyak hal. Misalnya saja program harian yang
mengarah pembentukan disiplin, manajemen waktu, dan spiritual. Program ini
sangat tepat karena pelaksanaan yang rutin menjadikan sebagai kebiasaan yang
positif juga membentuk nilai kekeluargaan dan kebersamaan.
Tidak
lupa Kajian islam pekanan yang menjadi
rutinitas tiap minggunya untuk membentuk insan tertarbiyah yang memahami islam
yang komprehensif, dengan mengangkat dasar kepemimpinan nabi Muhammad serta
sahabat hingga pesan-pesan Al-Qur’an dan hadist. Selain itu untuk mengevaluasi
dan memberikan motivasi dalam belajar Al-Qur’an setiap minggunya ada program
Tahsin dan tahfidz dengan metode yang lebih mudah dan menyenangkan.
Ada
pula program Leader and Leadership yang langsung dibawakan oleh bang Bachtiar,
membahas mengenai kepemimpinan profetik para nabi dan rasul mulai kisah kepemimpinan
nabi Musa, nabi Yusuf, hingga nabi Muhammad. Banyak kisah yang menarik yang
patut diteladani bahwa hanya Allah lah yang menjadi tujuan dalam kepemimpinan
dan kepadanya lah kita patut berserah diri, dalam sesi ini kami seperti diberi
tamparan ketaqwaan untuk lebih meningkatkan dan mengevaluasi diri selama di
Rumah Kepemimpinan.
Dialog
dengan alumni, kami diceritakan berbagai pengalaman dan motivasi para alumni
Rumah Kepemimpinan yang telah sukses di bidangnya masing-masing, dalam setiap
dialog kami sangat antusias untuk mengikuti jalannya setiap cerita hidup para
alumni. Adapula dialog pasca kampus yang menghadirkan tokoh tokoh dari
Universitas Hasanuddin yang kurang lebih juga memberi cerita perjalanan hidup,
motivasi meraih impian, bisnis yang dijalani, serta hal-hal yang telah dicapai.
Satu
hal lagi yang menarik untuk menjaga konsiten dan motivasi kita di RK, terdapat
program khusus dari pusat yakni evaluasi semester, terbukti dengan melihat
teman-teman yang selalu siap siaga mempersiapkan diri untuk menghadap kepada
evaluator dan menyampaiakn pencapaian yang telah diraih selama di RK.
Alhamdulillah, 2 evaluasi sebelumnya saya selalu lulus dan semakin memberi
cambukan kepada saya untuk selalu berprestasi dan berkontribusi untuk RK.
Secara
keseluruhan Rumah Kepemimpinan telah
mengubah saya dari seorang mahasiswa biasa menjadi mahasiswa yang aktif
dan berkarakter. RK memberikan kesempatan memperluas jaringan ke berbagai tokoh
strategis, nilai spiritual diasah untuk dijadikan insan tertarbiyah yang
memahami islam yang komprehensif. Begitu juga dengan prestasi dan kontribusi,
RK seakan membuka kesempatan untuk menjelajahi Indonesia, berjuang merealisasikan
cita-cita dengan memfokuskan diri pada
klaster profesi, agar dapat lebih fokus pada tujuan sesuai keahlian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar